Headlines News :
Home » » Islam Dalam Ilmu Kedokteran Modern

Islam Dalam Ilmu Kedokteran Modern

Written By Arif Purnama on Sabtu, 14 Mei 2011 | 00.46


Pemikiran sarjana muslim pada masa kekhalifahan dalam memajukan ilmu kesehatan Islam pada Abad ke-9 hingga Abad ke-13 bertumpu pada metode rasional dan uji klinis. Beragam jenis terapi ditemukan oleh dokter muslim seperti Aromaterapi, Kemoterapi, Hirudoterapi, Fitoterapi, Kromoterapi,Parmacoterapi, Pisiterapi, dan Psikoterapi. Temuan lainnya adalah terapi kanker, terapi seksual, urologi, dan litotomi.
Operasi bedah seringkali terdengar begitu menyeramkan. Namun dengan teknologi kedokteran terkini, operasi bedah bukanlah sesuatu yang Anda bayangkan sebelumnya.Kalau kita bicara tentang operasi bedah, maka untuk mudahnya kita bayangkan bahwa si operator akan membuat “jendela atau pintu” ditubuh seseorang, dgn tujuan untuk melihat, meraba, mengambil atau mengangkat apa saja yg berada didalam tubuh orang tsb..
Dimasa lalu – dan masih sampai sekarang – untuk membuat “Jendela atau pintu” tersebut dilakukan dgn cara menyayat-nyayat tubuh.Perkembangan teknologi kedokteran telah membawa kita untuk tidak perlu lagi membuat “jendela”, tetapi cukup membuat “lubang kunci” pada tubuh (Key-Hole Surgery). Selanjutnya di  “lubang kunci” itu dipasang sebuah alat berbentuk selongsong, yang kemudian dipakai sebagai tempat memasukkan pelbagai macam peralatan seperti, kamera, gunting, pisau ataupun alat penyedot.
Demikianlah kisah teknik operasi Laparoskopi, dimana para ahli Bedah lebih menyukai istilah “Minimally Invasive Surgery” (Bedah Minimal Invasif) daripada sebutan yang lain seperti misalnya, Bedah Endoskopi, Laser Surgery, dan lain-lain.Sangatlah manusiawi, bila orang-orang yang sudah berkecimpung di bidang ini bermimpi tentang teknologi kedokteran masa akan datang.Saat ini mimpi itu sudah menjadi kenyataan setelah FDA menyetujui Robotic Laparoscopy Surgery yang diberi nama “ daVinci Surgery System”. Sistem ini dipergunakan sebagai alat operasi pd tubuh manusia didaerah“dada(chest),perut (abdomen) dan panggul/kandungan(pelvis).
Sistem daVinci ini memberikan gambaran 3 dimensi pada suatu obyek didaerah operasi serta diperbesar sampai 12 X di monitor. Operator berada di sudut ruangan terpisah dari pasien dan bekerja menghadapi computer/console sambil menggerak – gerakkan Joy-Stick tanpa menyentuh pasien.
           Sejarah Laparoscopy Pada tahun 1902 George Keliling dari Dresden melakukan operasi pada anjing, dengan menggunakan Laparoscopy. Baru pada tahun 1910 Jacobeus mengerjakannya pada manusia. Pada tahun 1966, setelah menemui Dr.Raoul Palmer di Perancis dan Dr.Patrick Steptoe di Inggris; Dr.Melvin Cohen mulai mengerjakan Laparoscopy Operative pada kasus-kasus infertility di Chicago. Tahun 1970 Dr.Cohen menerbitkan buku yg berjudul “Laparoscopy, Culdoscopy and Gynecography; technique and Atlas”. Buku ini merupakan textbook  pertama di Amerika yg membahas tentang teknik operasi Laparoskopi.
Pada 13 September 1980, seorang ahli Kandungan German, Prof Kurt Semm dari Kiel University,untuk pertama kalinya mengerjakan Laparoscopy Appendicectomy.

Robotic Surgery Tahun 1985 sebuah robot yg disebut Cody Evander, telah digunakan sebagai pengganti jarum biopsi operasi otak, dgn tuntunan CT Scan. Di tahun 1988, PROBOT dipakai pd operasi Prostat di Inggris.ROBODOC yang dibuat oleh perusahaan Integrated Surgical Systems, diperkenalkan ke dunia kedokteran pada tahun 1992, untuk pemasangan femur secara presisi pd operasi Hip replacement.Sistim Robot yang diijinkan oleh FDA untuk pertama kalinya, pada tahun 1994 adalah AESOP (Automatic Endoscopic System for Optimal Positioning,Computer Motion,Inc).Pada sistim ini, operator mengatur arah orientasi Laparoscope melalui perintah-perintah suara.Perkembangan sistem robot ini dilanjutkan oleh perusahaan Intuitive Surgical, Sunnyvale, California; setelah membeli lisensi AESOP dari Computer Motion dan Zeus dgn menciptakan the Da Vinci Surgical System.
Setelah abad ke-13 M, perkembangan ilmu kesehatan  yang dipelopori para cendekiawan dan sarjana Muslim memasuki masa stagnasi. Meski berada pada era keredupan pemikiran kesehatan Islam, pada Abad ke-15 diberitakan pada sebuah rumah sakit Khalifah Ustmani sudah terdapat seorang dokter bedah perempuan pertama kali di dunia. Sumbangsih para ilmuwan Islam beberapa abad lalu hingga sekarang memiliki kontribusi besar pada Ilmu Kedokteran Modern.

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Arif Purnama - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger